MAPS

Search This Blog

Sunday, June 14, 2020

Pengalaman Perpanjangan SIM A dan SIM C Online di Kabupaten Malang


Halo, kali ini saya ingin sharing cara mengurus perpanjangan SIM A dan C secara online berdasarkan pengalaman saya sendiri. Kebetulan saya berdomisili di Kabupaten Malang sehingga pengurusan SIM dilakukan di SATPAS Polwil Malang yang berada di Singosari.
Perpanjangan SIM ini bisa dilakukan 14 hari sebelum masa berlakunya habis. Untuk pendaftaran online, silahkan langsung membuka website http://sim.korlantas.polri.go.id/ dan mengisi data diri. Pastikan data-data yang diisi sudah benar karena waktu itu saya sempat salah memasukkan nomor SIM, meskipun ada pemberitahuan di email bahwa data tersebut masih bisa diubah namun ternyata sewaktu hari H data saya yang sudah saya perbaiki itu tetap tidak tersimpan oleh sistem, makanya anda perlu teliti karena kalau sudah terlanjur membayar/transfer, data sudah tidak bisa diubah. Setelah registrasi, memilih hari/waktu kedatangan dan membayar via BRIVA, anda akan mendapatkan email bukti pendaftaran. Bukti ini nantinya perlu dicetak untuk dibawa sesuai tanggal pengurusan yang kita pilih tadi.

Bukti registrasi online yang harus diprint


Sampailah pada hari pengurusan perpanjangan SIM, berikut perlengkapan yang perlu disiapkan:
  1. KTP dan SIM asli

  2. Fotokopi KTP dan SIM (masing-masing 5 rangkap, bawa lebih untuk berjaga-jaga)

  3. Print out bukti registrasi online

  4. Print out bukti transfer BRI

  5. Bawa pulpen

  6. Surat Keterangan Sehat (nanti diurus langsung ditempat tes kesehatan yang ada di dekat SATPAS)
Setelah membawa semua peralatan tempur, saya berangkat lebih pagi karena pada hari Sabtu jam buka SATPAS hanya sampai jam 11.00 WIB. Sekitar jam 06.40 WIB saya datang dan langsung menuju ke lokasi tes kesehatan yang berada diluar SATPAS terlebih dahulu. Kendaraan bisa diparkir didekat tempat tes kesehatan dan bayar parkir tentunya.

Sesampainya dilokasi tes kesehatan, saya menuju ke meja pendaftaran dan menyerahkan FC SIM dan KTP masing-masing 1 lembar. Saya diberi dokumen pendaftaran yang ada nomor urutnya dan diarahkan petugas untuk langsung masuk ke dalam ruang tes mata. Selanjutnya, dokumen yang diberikan oleh petugas pendaftaran tadi saya serahkan ke dokter mata yang ada diruangan dan setelah itu saya tinggal duduk manis menunggu dipanggil untuk tes baca huruf, buta warna dll. Setelah selesai tes, saya diberi surat keterangan dan membayar biaya sebesar Rp20.000,00. Selanjutnya saya diarahkan untuk tes psikologi.

Sambil menunggu nomor dipanggil untuk tes psikologi, jangan lupa untuk membeli map yang dijual didekat ruang tunggu seharga Rp8000,00. Tidak lupa juga saya serahkan FC KTP dan SIM sejumlah 4 rangkap dan dengan sigap si penjual menata berkas saya di map tersebut. Karena saya sudah membawa pena sendiri, saya tidak perlu membeli lagi disini.

Setelah nomor saya dipanggil, saya masuk ke ruang tes psikologi dan menyerahkan map yang tadi sudah ditata pak penjual, kemudian petugas menjelaskan cara pengisian lembar jawaban tes. Setelah selesai menjawab soal, lembar jawaban dan map berkas saya serahkan ke petugas, kemudian saya membayar biaya tes psikologi sebesar Rp75.000,00 untuk perpanjangan 2 SIM, kalau hanya mengurus 1 SIM dikenakan Rp50.000,00. Setelah beres dan mendapatkan surat keterangan sehat mata dan kejiwaan, saya langsung menuju ke SATPAS. Oh iya, jarak SATPAS dengan lokasi tes kesehatan lumayan jauh, jadi langsung bawa saja kendaraan anda untuk parkir di dalam SATPAS. Total waktu yang saya butuhkan untuk mengurus surat kesehatan ternyata cepat, tidak sampai setengah jam. Inilah keuntungan datang lebih pagi hehehe.

Sampailah saya di SATPAS Polwil Malang, saya beruntung karena yang perempuan akan didahulukan untuk masuk, jadi saya tidak perlu antri untuk masuk ke ruang pendaftaran. Saya diberi form data diri yang perlu diisi, setelah selesai mengisi, lanjut antri lagi untuk mengumpulkan form. Perlu diingat, antriannya juga dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

Saat mengumpulkan form data diri, saya serahkan print out bukti pembayaran BRI dan bukti registrasi online ke petugas, kemudian bukti tersebut ditata oleh petugas di map saya, lalu saya diberi nomor antrian F-005 (kode F adalah untuk antrian wanita) dan menuju ruang tunggu perpanjangan SIM. Karena pelayanan baru buka jam 08.00 WIB, saya harus menunggu sekitar setengah jam diruang tunggu. Oh iya, karena situasi Covid-19, untuk ruang tunggu di desain berjarak sesuai dengan protokol kesehatan, baik pengunjung maupun petugas juga wajib menggunakan masker.

Pukul 07.55 WIB ada petugas yang masuk ke ruang tunggu untuk menjelaskan alur perpanjangan SIM (btw bapak petugasnya ini kocak juga hehehe). Tepat pukul 08.00 WIB antrian mulai dipanggil untuk menuju ke loket pembayaran. Karena saya sudah bayar biaya pendaftaran via online BRIVA jadi saya tidak pelu membayar lagi diloket. Setelah data pembayaran saya terkonfirmasi oleh petugas, saya lantas diarahkan ke ruang pengecekan data diri. Disinilah keuntungan mendaftar secara online, nomor saya didahulukan pada tahap ini. Pada pengecekan data diri, karena ada data yang terlanjur salah saat mendaftar online, petugasnya terpaksa membutuhkan otorisasi sistem untuk memperbaiki data diri saya agar sesuai KTP. Beruntung petugasnya tetap ramah dan memperbaiki data saya yang salah. Setelah urusan data beres, lanjut ke ruang foto dan sidik jari. Diruangan ini terdapat cermin yang letaknya dibelakang background foto jadi kita terutama yang cewek bisa dandan dulu sebelum difoto. Sesudah itu, saya keluar dari ruang foto dan menunggu diloket pengambilan. Jangan lupa sehabis foto kita perlu absen dulu dibuku yang ada di meja loket pengambilan. Selang beberapa saat tepat pukul 08.30 WIB, nama saya dipanggil dan akhirnya SIM A dan C saya telah resmi diperbarui.

Jumlah total uang yang saya keluarkan untuk perpanjangan SIM A dan C adalah sebesar Rp258.000,00. Berikut rincian biayanya:
  1. Perpanjang SIM A: Rp80.000,00

  2. Perpanjang SIM C: Rp.75.000,00

  3. Tes Kesehatan Mata: Rp20.000,00

  4. Tes Psikologi (SIM A dan C): Rp75.000,00

  5. Map kertas: Rp8000,00

  6. Belum termasuk biaya parkir (saya tidak tahu berapa biayanya maklum waktu itu diantar oleh kakak saya menuju lokasi)
Secara keseluruhan, proses pengurusan SIM ini jauh lebih baik dan cepat dari ekspektasi saya sebelumnya. Saya beri apresiasi terhadap pelayanan SATPAS yang cukup berkembang dan perilaku petugas yang ramah pada hari itu. Tentu saya tetap berharap pelayanan SATPAS bisa lebih baik lagi kedepannya terutama untuk inovasi pelayanan 'SIM Salabim' karena waktu itu saya lihat antrian kendaraannya cukup panjang, bahkan malah lebih ramai daripada yang mengurus SIM secara langsung dikantornya. Sekian sedikit cerita dari saya terkait pengurusan SIM, semoga bermanfaat untuk para pembaca yang budiman.

2 comments:

  1. […] Pengalaman Perpanjangan SIM A dan SIM C Online di Kabupaten Malang […]

    ReplyDelete
  2. Wahhhh, ini konten yang sangat baik. Terima kasih karena telah berjuang membuatnya.

    ReplyDelete