MAPS

Search This Blog

Saturday, August 1, 2020

The Real Definition of Run for Your Life


Let’s just run for our lives
Run for your heart 
Run for your life

Sebenarnya topik tulisan ini sedikit random. Sebuah kenangan yang agak kocak (jika diingat sekarang) sekaligus mendebarkan mendadak terbesit didalam pikiran saya saat mendengarkan lagu IU Into the I-Land. Memori lama tiba-tiba saja mampir terutama ketika berulang-ulang mendengar bagian lirik “.. run for your heart, run for your life”. Potongan lirik ini mengingatkan saya akan kenangan bertahun-tahun yang lalu saat masih duduk dibangku sekolah dasar. Kejadian yang membuat jantung saya berdetak tidak karuan. Ini adalah tentang pengalaman saya berlari yang bukan sekedar berlari namun berlari untuk menyelamatkan diri. Rasanya kalimat “..run for your life” ini benar-benar seperti soundtrack peristiwa horror tersebut.

Kejadian ini dimulai saat saya pulang sekolah dengan jalan kaki bersama kakak saya. Kami melewati jalan raya yang selalu kami lalui untuk menuju rumah. Saat menyusuri trotoar dipinggir jalan pada hari itu, ada seorang ibu-ibu (atau mungkin nenek-nenek?) yang berpakaian lusuh sedang duduk disana. Didekat ibu itu seingat saya ada buah pepaya yang sudah terbelah. 

Awalnya saya tidak curiga sama sekali dan jalan melewati ibu itu dengan santainya. Selang beberapa detik melewati ibu itu, tiba-tiba saya mendengar seseorang berteriak dengan keras. Tentu saja badan ini reflek menoleh ke arah teriakan tersebut. Betapa kagetnya ketika saya melihat ibu-ibu tadi sudah berlari ke arah saya sembari berteriak. Mengejar saya dengan mimik wajah yang terlihat menyeramkan. 

Bayangkan saja, anda tiba-tiba dikejar oleh orang yang tidak dikenal, tentu saja sosok kecil saya pun sontak berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri. Dengan keadaan masih menggunakan seragam sekolah dan membawa tas ransel yang cukup berat, saya harus berlari. Saya ingat kakak saya sudah lari mendahului saya. Saat itu saya nyaris saja tertangkap. Nyaris. Dikala kritis seperti itu kemampuan berlari saya benar-benar diuji. Untungnya, saya dianugrahi tubuh yang lumayan atletik ditambah lagi dengan kecepatan berlari yang meningkat pesat akibat terpacu oleh adrenalin. Saya akhirnya berhasil kabur dari kejaran ibu-ibu itu.

Tidak jauh dari lokasi tersebut ada sebuah minimarket, tanpa pikir panjang saya langsung berlari masuk kedalam minimarket, berlari menuju tempat berlindung. Ketika kami masuk ke minimarket, petugas toko tersebut sempat menanyakan apa yang terjadi. Tentu saja mereka penasaran melihat dua orang bocah berlari tunggang langgang masuk ke tokonya. Dengan perasaan yang masih campur aduk, mungkin pada saat itu saya menjelaskan bahwa ada orang gila yang tiba-tiba mengejar kami, mungkin sih, karena saya tidak begitu ingat lagi momen sehabis adegan kejar-kejaran ekstrim tersebut. Usut punya usut, sepertinya ibu itu memang orang dengan gangguan jiwa yang sering berkeliaran disitu. Patut disyukuri setelah peristiwa tersebut saya tidak pernah bertemu dengan ibu-ibu menyeramkan itu lagi.

Meskipun saya tidak terlalu mengingat detil gambaran yang terjadi pada hari itu, namun perasaan campur aduk antara shock, bingung, dan takut yang membuat adrenalin saya terpacu saat berlari itu masih tertoreh kuat dimemori saya sampai saat ini. Benar-benar definisi sesungguhnya run for your life……     

Saya rasa hari itu saya mulai belajar memahami arti dari berlari untuk bertahan hidup.


No comments:

Post a Comment