Sebenarnya saya sudah mulai tertarik untuk membeli Kindle sejak bulan Januari kemarin. Niat saya ini timbul akibat perasaan sedih yang berkepanjangan ketika melihat satu persatu buku koleksi saya yang mulai rusak akibat minimnya perawatan. Jujur, saya cukup keteteran mengurus dan merawat ratusan koleksi buku saya yang menumpuk, bahkan beberapa tahun kebelakang ini saya menahan diri untuk tidak membeli buku lagi. Karena sebab itulah saya mulai beralih pada buku elektronik/digital yang lebih fleksibel. Tentu saja, membaca buku digital lewat layar smartphone ataupun komputer merupakan kegiatan yang melelahkan mata. Namun setelah beberapa penelusuran, akhirnya saya mengenal yang namanya e-book reader, sebuah alat praktis yang memang ditujukan khusus untuk memberikan kenyamanan bagi para pembaca buku non-fisik.
![]() |
Bisa baca buku kesukaan dimanapun |
Dari sekian banyak merk e-book
reader yang bertebaran, saya memutuskan untuk membeli Amazon Kindle Paperwhite
4 Generasi 10th 2018 dengan versi penyimpanan 8GB. Sekilas info,
harga Kindle ditengah pandemi corona ini ternyata naik cukup drastis. Kalau
pada bulan Januari 2020 Kindle Paperwhite generasi terbaru yang masih tersegel
ini sudah bisa didapat dengan harga 1,7 juta, pada bulan Mei sampai sekarang harganya
sudah mencapai kisaran 2 juta keatas. Kenaikan ini selain dipicu oleh nilai
tukar dollar terhadap rupiah yang semakin naik, juga dipengaruhi oleh tingginya
permintaan Kindle terutama saat social distancing. Untung saja, saya bisa
mendapatkan Kindle preloved yang kondisi masih mulus dengan harga 1,6 juta saja.
Setelah 1 minggu lebih menggunakan
Kindle Paperwhite 4 Gen 10th, saya bisa merasakan kenapa Kindle ini dapat bertahan dan tetap laku dipasaran padahal fungsinya hanya untuk membaca saja, padahal tablet,
komputer ataupun smartphone kan sudah bisa melakukan itu.
Pertama, teknologi layar e-ink.
Layar yang dimiliki oleh Kindle Paperwhite ini berbeda dengan layar OLED
ataupun IPS yang umumnya digunakan pada smartphone maupun tablet. Saat menatap
layar e-ink, kita seakan melihat lembaran kertas seperti layaknya buku
konvensional sehingga mata tidak akan cepat lelah membaca selama berjam-jam. Selain
itu, layar Kindle Paperwhite ini juga sudah dilengkapi built-in LED yang
memungkinkan kita tetap nyaman membaca dalam kondisi yang minim cahaya.
![]() |
Nyaman dimata |
Kedua, fleksibilitas. Bayangkan,
kita bisa membaca ribuan buku yang ada di Kindle dimanapun dan kapanpun.
Ukurannya yang tidak terlalu besar membuatnya mudah dibawa kemana-mana apalagi
untuk Kindle Paperwhite 4 Generasi 10 ini sudah dilengkapi teknologi anti air. Oh
iya, baterei Kindle ini juga awet, bisa bertahan lebih dari 1 minggu bahkan 1
bulan jadi kita tidak perlu khawatir kehabisan daya saat ingin membaca buku favorit kita.
![]() |
Mudah membaca buku tebal dimanapun |
Ketiga, fasilitas tambahan. Kindle
Paperwhite 4 Tahun 2018 Generasi 10 ini dilengkapi dengan fasilitas wifi dan
bluetooth dimana kita bisa mengakses internet maupun audiobook. Untuk registrasi
akun Amazon pun sudah terintegrasi dengan akun Goodreads sehingga memudahkan kita
mengeksplor jutaan buku diluar sana. Selain itu, ada fasilitas vocabulary
builder yang membantu kita tidak hanya sekedar membaca namun juga memperkaya
kosakata bahasa Inggris yang ada pada setiap bacaan yang kita baca.
Keempat, lebih hemat. Banyak
sekali situs yang menyediakan buku-buku digital populer gratis yang bisa kita
download secara legal (mungkin akan saya buat postingan tersendiri mengenai ini).
Selain itu, Amazon store juga menyediakan ratusan promo buku gratis setiap
harinya jadi saya tidak perlu khawatir lagi kehabisan bacaan.
Disamping berbagai kelebihan
diatas, mungkin salah satu kekurangan Kindle adalah refresh rate layar e-ink
yang tidak secepat layar smartphone sehingga pengguna awam akan merasakan bahwa
kindle ini ‘lemot’. Kalau saya sendiri sih menilai hal ini wajar saja, toh
kebutuhan Kindle adalah untuk fokus membaca dan belajar bahasa bukan untuk
main game atau menonton film. Jadi kalau kebutuhan anda adalah untuk browsing dan
sebagainya mending gunakan tablet atau smartphone saja karena peruntukkan
Kindle bukanlah untuk multitasking.
![]() |
Cakep :) |
Tidak lupa saya membeli case cover magnet untuk Kindle Paperwhite ini agar aman dan siap dibawa kemana saja. Dengan merogoh
kocek sekitar 90 ribu rupiah, Kindle Paperwhite 4 saya ini sudah bisa tampil
kece dan stylish. Sekian review singkat saya, kedepannya saya akan share tips
dan trik bagi pengguna kindle, stay tune kawan.. J
No comments:
Post a Comment